Network
Songgolangit.com – Indonesia telah menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang mengirimkan bantuan langsung ke Gaza, setelah Singapura.
Tindakan ini dilakukan melalui Satuan Tugas (Satgas) Misi Pengiriman Bantuan ke Gaza TNI AU yang berangkat dengan pesawat angkut C-130 J Super Hercules dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 29 Maret 2024.
Kolonel Pnb Noto Casnoto, yang sehari-hari berdinas sebagai Komandan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma, memimpin Satgas tersebut dalam misi penting ini. Keberangkatan Satgas yang beranggotakan 27 personel ini disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama tiga kepala staf, menandakan pentingnya misi kemanusiaan tersebut bagi Indonesia.
Dalam pesawat yang berangkat tersebut, terdapat 900 payung udara orang (PUO) dan 50 payung udara barang (PUB) yang disiapkan untuk menerjunkan bantuan.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan dari Jenderal Israel: 'Kami Telah Kalah di Gaza!'
Bantuan yang terdiri dari 20 paket dengan makanan, air mineral, dan obat-obatan, masing-masing beratnya 160 kilogram, diangkut dari Pangkalan Udara King Abdullah II di Zarqa, Yordania, menuju titik penerjunan di bagian selatan Gaza.
Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI, menjelaskan bahwa bantuan diterjunkan dari udara dengan metode penerjunan low-cost low-altitude (LCLA) pada pukul 12.50 waktu setempat.
Pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara King Abdullah II pada pukul 11.36 waktu setempat dan kembali mendarat pada 13.47 waktu setempat.
Keputusan untuk menerjunkan bantuan langsung ke Gaza pertama kali diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 8 Maret 2024, menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang mendapat kesempatan untuk mengirimkan bantuan langsung ke wilayah yang dilanda konflik tersebut.
