Faktor Kenaikan Tajam Harga Emas Antam dan Penguatan Rupiah Terhadap Dolar AS

- 18 April 2024, 11:02 WIB
Ilustrasi Emas Batangan atau Logam Mulia 24 Karat
Ilustrasi Emas Batangan atau Logam Mulia 24 Karat /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Dok Freepik

Songgolangit.com – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia pada Kamis pagi menunjukkan peningkatan signifikan. Tercatat, emas batangan Antam mengalami kenaikan sebesar Rp14.000 per gram, meroket hingga menyentuh angka Rp1.335.000 per gram. Peningkatan ini terjadi setelah harga emas berada di posisi Rp1.321.000 per gram pada hari Rabu (17/4/2024).

Pada sisi lain, harga jual kembali (buyback) emas Antam juga menunjukkan angka yang menggembirakan, yakni Rp1.230.000 per gram pada hari yang sama. Kenaikan ini dianggap sebagai indikator positif dalam dinamika pasar logam mulia di Indonesia.

Di tengah kenaikan harga emas, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data perdagangan, rupiah naik (rebound) 43 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.177 per dolar AS, beranjak dari posisi sebelumnya yaitu Rp16.220 per dolar AS.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Jadi Rp1.324.000 per gram

Menurut Lukman Leong, seorang analis mata uang, "Rupiah diperkirakan berpotensi rebound terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang terkoreksi turun. Koreksi ini murni aksi profit taking dari kenaikan yang sangat besar sepekan ini." Ia juga memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak di rentang Rp16.150 per dolar AS hingga Rp16.250 per dolar AS.

Kenaikan harga emas dan penguatan rupiah ini terjadi di tengah penyesuaian proyeksi nilai tukar mata uang yang dilakukan oleh UBS. Bank tersebut telah menyesuaikan proyeksi nilai tukar untuk tahun 2024, yang menunjukkan prospek penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama.

UBS merevisi proyeksi akhir tahun 2024 untuk pasangan EUR/USD dari 1.1200 menjadi 1.0500 dan mengubah target akhir kuartal kedua menjadi 1.0500 dari 1.0900. Selain itu, batas bawah kisaran perdagangan kuartal kedua kini ditetapkan pada 1.0450, berbeda dari sebelumnya yang 1.0600.

Baca Juga: Ekonomi Bergejolak, Rupiah Anjlok: Simak Faktor Penyebab Rupiah Melemah Hari Ini!

Para ekonom di bank tersebut telah memoderasi pandangan mereka terhadap langkah Federal Reserve, yang mengarah pada proyeksi yang diperbarui. UBS memperkirakan bahwa seiring dengan dimulainya pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) sementara Federal Reserve tertinggal, euro akan menghadapi tekanan penurunan tambahan.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x