Kisah Pilu Petani Trenggalek: Harga Gabah Turun, Harapan Pupuk Subsidi Pupus!

- 9 April 2024, 03:35 WIB
Ilustrasi panen padi
Ilustrasi panen padi /Dok/layarberita

Songgolangit.com - Masyarakat agraris di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menghadapi tantangan ekonomi menyusul penurunan harga gabah basah yang signifikan. Berdasarkan data terkini, harga gabah basah di wilayah ini mengalami penurunan hingga Rp5.300 perkilogram pada hari Minggu, 31 Maret 2024.

Menurut keterangan Sardi, seorang petani lokal, penurunan harga tersebut cukup drastis jika dibandingkan dengan periode satu pekan sebelumnya.

"Awal kita panen pertama itu sempat Rp6.350 perkilogram, lalu tiga hari kemudian semakin banyak yang panen harganya turun jadi Rp5.800 perkilogram, tiga hari kemudian turun lagi jadi Rp5.300 perkilogram," ungkap Sardi.

Baca Juga: Terobosan Bapanas: Harga Gabah Petani Kini Bisa Rp6.000/kg, Stabilitas Ekonomi Pertanian Meningkat!

Sardi menambahkan bahwa meskipun harga gabah basah saat ini lebih rendah dari minggu lalu, angka tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berada di kisaran Rp5 ribu perkilogram.

"Kalau gabah kering giling sekarang Rp7 ribu perkilogram, tahun lalu Rp6.500 perkilogram. Sebenarnya tahun ini sudah lebih tinggi dibandingkan tahun lalu tapi jika harga sebelumnya tidak turun tentu akan membantu petani," jelasnya.

Dampak penurunan harga ini cukup signifikan bagi petani. Dengan harga gabah basah yang hanya mencapai Rp5.300 perkilogram, petani hanya dapat balik modal, terutama di tengah kondisi kualitas pupuk subsidi yang semakin menurun.

Baca Juga: Kisah Sukses Petani Saradan: Panen Dini Berkat Pupuk Organik Hayati Non Subsidi!

Hal ini mendorong petani untuk menggunakan pupuk non subsidi yang memiliki harga lebih mahal namun kualitas lebih baik untuk mendukung hasil panen yang optimal.

Walaupun menghadapi kesulitan, Sardi tetap optimis dan berusaha untuk menjual sebagian hasil panennya kepada tengkulak demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, sebagian hasil panen lainnya disisihkan sebagai persediaan hingga musim panen berikutnya tiba. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah