Network
Songgolangit.com – Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan larangan praktik jual beli kursi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), khususnya untuk jenjang SMA/SMK. Hal ini disampaikan beliau usai membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Jawa Timur di GOR Wilis Kota Madiun, Selasa kemarin.
Dalam pernyataannya, Adhy Karyono menerangkan bahwa pemerintah daerah akan mengambil langkah selektif dan melakukan reformasi dalam proses PPDB untuk memastikan masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama dan obyektif sesuai dengan standar yang berlaku. Praktik yang tidak transparan dan merugikan integritas dunia pendidikan tidak akan ditoleransi.
“Kita betul-betul selektif, kita memperbaiki, mereform untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat secara obyektif sesuai dengan standarnya. Kita juga tidak mentoleransi hal-hal yang berbau tidak obyektif,” ucap Adhy Karyono.
Baca Juga: Seleksi Penerimaan Anggota Polri Tahun 2024 Akan Segera Ditutup, Segera Daftar Sekarang Juga!
Gubernur menambahkan, “Dengan pengalaman tahun kemarin, kita tertibkan, termasuk beberapa hal yang membuat integritas dari kepala sekolah dan dunia pendidikan berkurang, kita akan perbaiki. Sanksi tegasnya ya kita terapkan sanksi disiplin dan kita lihat apakah betul-betul merugikan, kita sewaktu-waktu bisa melakukan rotasi dan mutasi juga kan.”
Suhartono, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Timur, turut menyerukan agar pihak sekolah di setiap daerah mematuhi regulasi PPDB. Ia mengingatkan agar kejadian jual beli kursi yang sempat terjadi pada PPDB tahun lalu tidak terulang.
“PPDB tahun ini kita berharap bisa menjadi lebih baik dari tahun kemarin, jika ada kelemahan itu harus kita benahi. Kemudian apa yang kemarin menjadi masalah, kita minimalisir, intinya akan ada perbaikan di tahun 2024 ini,” papar Suhartono.
Proses PPDB tahun 2024 akan dimulai dengan pengambilan PIN oleh calon peserta didik baru pada 27 Mei hingga 14 Juni.
