Pengunjung Keluhkan Harga Makanan di Alun-Alun Ponorogo, Perdagkum Wajibkan Pedagang Pasang Harga Jelas

- 1 Juli 2024, 11:46 WIB
Ketidakjelasan harga di alun-alun Ponorogo kembali dikeluhkan pengunjung
Ketidakjelasan harga di alun-alun Ponorogo kembali dikeluhkan pengunjung /Screenshot FB/SL

Songgolangit.com - Seorang pengunjung bernama Yuni yang berasal dari Madiun merasa terkejut dan kecewa dengan harga makanan yang ditawarkan di Alun-Alun Ponorogo saat acara Grebeg Suro berlangsung. Yuni, yang berbagi pengalamannya di grup Facebook "barang PL Ponorogo" pada tanggal 30 Juni pukul 21.00, mendapatkan lebih dari 300 reaksi, hampir 400 komentar, dan postingannya dibagikan 37 kali ke berbagai grup.

Yuni mengungkapkan rasa tidak puasnya dengan penilaian bahwa harga makanan di kedai tersebut sangat tidak wajar. Dia dan keluarganya membeli satu porsi nasi pecel dengan lauk peyek dan dua porsi nasi campur yang menurutnya penyajiannya sangat tidak layak. Yuni merasa tidak nyaman dengan suasana kedai yang sepi, dan saat membayar, dia terkejut mendengar total harga makanannya mencapai 70 ribu rupiah.

"Sekedar info hrp behati2 saat beli mknan d alon2 po... Kedai ini sngt tdk wajar bandrol mknan.. Sy n klrg beli nasi pecel 1 porsi lauk peyek 1 n nasi  campur 2 porsi yg cr penyajiannyya sangat tdk lyak spti d fto tu contoh nasi pecelnya.. Dr awal persaan dah g enk  kok sepi bngt.. Nah pas byr sy tnya brp bu... 70ribu..subkhanAllah...g Salah Kah buk", tulisnya di grup FB.

Pengunjung lain, Santy, memberikan komentar di postingan Yuni, "Misal harga paling mahal nasi pecel 1/10.000 trs nasi campur 2/30.000 ya 40.000...aku paling gak suka makan yang gak jelas harganya". Komentar-komentar lainnya juga memperkuat klaim Yuni, dengan beberapa pengunjung lainnya mengungkapkan pengalaman serupa mereka.

Baca Juga: Pasar Senggol Suroan dan Pasar Malam: Grebeg Suro 2024 Meriahkan Pasar Lanang

Dewi Anggrainie, seorang warga asli Ponorogo, menambahkan, "Warga asli Ponorogo pasti gak ada yg makan di sekitaran alun-alun lurrr, baik ada even ataupun tidak, mesti nggepukk sak pol-pol e, di warung juga gak ada daftar harga. Teman saya pingin beli nasi ayam geprek yang porsinya tidak umum dengan yang lain di bandrol 35-40 per porsi".

Mita, seorang pengunjung lainnya, juga berbagi pengalamannya saat membeli es kul-kul di Alun-Alun dengan harga 10 ribu rupiah per tusuk. Dia merasa diperlakukan tidak adil, dan Gomar Marjuki, warga Ponorogo, juga mengungkapkan kekecewaannya setelah membayar 150 ribu rupiah untuk tiga porsi bakso, satu porsi mi ayam, dan dua teh hangat.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagkum) Ringga Dwi Heri Irawan S.STP., M.Si menanggapi laporan ini dengan menyayangkan kejadian tersebut.

Baca Juga: Jadwal Resmi Grebeg Suro 2024 Dirilis, Ponorogo Sambut Tahun Baru Islam dengan Keunikan Budaya dan Kreativitas

Menurutnya, "Dinas Perdagkum akan bertindak sesuai kewenangan mereka, termasuk memberikan peringatan berjenjang secara lisan, tertulis, bahkan sampai pada pelarangan jualan".
Dia juga menegaskan bahwa pedagang wajib memasang tarif harga di tempat usahanya dan masyarakat dapat melaporkan kejadian serupa ke Dinas Perdagkum. ***

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah