Network
Songgolangit.com - Ponorogo, Jawa Timur – Sebagai salah satu destinasi kuliner yang memadukan kearifan lokal dengan kreativitas, Ponorogo tampil dengan berbagai sajian minuman tradisional yang tidak hanya menyegarkan tapi juga kaya cerita.
Di tengah derasnya arus modernisasi, minuman khas seperti Dawet Jabung, Es Cao, dan Wedang Cemoe tetap bertahan dan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
Dawet Jabung, minuman legendaris yang tercipta dari sejarah panjang dan mitos yang menyelimuti desa Jabung, bukan sekadar minuman biasa.
Baca Juga: Kuliner Unik Ponorogo: Kenikmatan Getuk Golan Khas Desa Golan
Sebuah kisah menyentuh menggambarkan bagaimana Ki Jabung, seorang pendekar yang hidup menyendiri, menggunakan keahliannya membuat dawet untuk menyelamatkan nyawa Warok Suromenggolo yang terkena ajian dawet upas, sebuah ilmu hitam yang mematikan.
Khasiat dawet buatan Ki Jabung tidak hanya menyehatkan badan tapi juga dianggap membawa berkah sehingga penduduk desa Jabung bisa hidup berkecukupan. Minuman ini menjadi simbol kekuatan dan kebersamaan, serta dianggap sebagai penjaga tradisi dan ekonomi desa.
Cerita tersebut tidak hanya memberikan nilai mistis, tapi juga menunjukkan keunikan budaya lokal dimana minuman Dawet Jabung menjadi sarana dalam prosesi perjodohan. Kehalusan budaya yang terjaga melalui tata cara "mengambil tatakan" menjadi bukti bahwa tradisi dan kuliner dapat berjalan beriringan.
Baca Juga: Kuliner Khas Ponorogo: 11 Hidangan Autentik yang Menggugah Selera
Selain Dawet Jabung, Ponorogo juga terkenal dengan Es Cao yang menyegarkan. Dibuat dari janggelan atau cincau hitam, Es Cao menjadi alternatif bagi mereka yang tidak mengkonsumsi santan. Produksi janggelan yang berasal dari Ngrayun ini tidak hanya terkenal di Ponorogo tapi juga diakui sebagai salah satu makanan dengan kandungan serat terbaik di dunia.
