Konsep "metri duren" atau "kenduri durian" ini diharapkan dapat mengembalikan adat Kejawen, di mana masyarakat bersedekah dari hasil panen. "Upacara metri juga mengandung pesan lingkungan bahwa ketika kita menjaga alam, alam akan memberikan kita rejeki," papar Mas Ipin.
Lebih lanjut, Mas Ipin mengungkapkan bahwa salah satu tujuan IDF 2024 adalah untuk mengenalkan Desa Wisata Durensari sebagai produsen durian terbesar di Trenggalek dan Asia Tenggara. Desa ini telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai International Durio Forestry (IDF) yang mengelola hutan durian seluas 650 hektare. ***