SONGGOLANGIT.COM - Tak mengindahkan etika apapun, pasukan khusus Israel menyamar sebagai dokter dan perawat menyerbu Rumah Sakit Ibn Sina di kota Jenin, wilayah Tepi Barat yang dijajahnya.
Insiden yang terjadi menambah panjang daftar kekerasan di kawasan konflik ini, mengakibatkan tiga pemuda Palestina tewas. Penyerbuan yang menggunakan senjata dengan peredam ini menggemparkan banyak pihak dan memicu kecaman internasional.
Menurut laporan dari agensi berita resmi Palestina, WAFA, insiden tragis ini melibatkan sekitar sepuluh personel pasukan khusus Israel yang tidak hanya menyamar sebagai tenaga medis tapi juga sebagai sipil, bersenjatakan senapan otomatis.
Dalam serbuan yang terencana dan tiba-tiba itu, mereka berhasil mengakhiri nyawa tiga pemuda, termasuk dua bersaudara, Mohammad dan Basil Al Ghazzawi, serta Mohammad Jalamna. Basil, yang berusia 25 tahun, sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit tersebut ketika serangan terjadi.
Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang menjadi viral di platform media sosial X, memperlihatkan para tentara Israel, salah satunya berseragam hitam lengkap, menodongkan senjata dan menimbulkan ketakutan di antara staf dan pasien rumah sakit.
Terlihat jelas ketakutan dan kepanikan di wajah mereka yang berada di dalam rumah sakit saat pasukan Israel memasuki area dengan senjata terhunus, dan terdengar teriakan pada para pasien.
Around 10 Israeli soldiers wearing civilian clothing and medical staff uniforms stormed Ibn Sina Hospital in Jenin, occupied West Bank, and killed three Palestinians on January 30 pic.twitter.com/NyG7yihmBZ— TRT World (@trtworld) January 30, 2024
Tindakan ini mendapat kecaman keras dari Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila, yang mendesak PBB dan kelompok hak asasi internasional untuk menghentikan kejahatan harian Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta melindungi institusi kesehatan Palestina dari serangan.
Baca Juga: Hari Ke-115 Konflik Gaza: Korban Jiwa Mencapai Ribuan, Pertempuran Sengit di Khan Younis Pecah
Sebagai respons terhadap kekerasan ini, kelompok-kelompok Palestina di Jenin mengajak untuk mogok umum guna memprotes pembunuhan terhadap warga Palestina.