Peta Jalur Pansela Bakal Dituntaskan Jatim dalam RPJPD 2025 - 2045: Jalan Kemakmuran Daerah Selatan Jawa Timur

- 17 April 2024, 00:05 WIB
Progres pembangunan Pansela dari Banten sampai Jawa Timur. (15/01/2024)
Progres pembangunan Pansela dari Banten sampai Jawa Timur. (15/01/2024) /IG @kemenpupr/

Songgolangit.com – Delapan kabupaten di Jawa Timur; Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi, kini tengah menantikan penyelesaian proyek ambisius yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.

Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jatim, sebuah proyek infrastruktur yang merefleksikan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat, diharapkan menyelesaikan pembangunannya dalam lima tahun ke depan.

Dengan panjang total 628 kilometer, Jalur Pansela berpotensi besar dalam mengubah kontur ekonomi dan sosial di Jawa Timur.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Mohammad Yasin, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025 - 2045. "Proyek yang dulunya bernama Jalur Lintas Selatan atau JLS ini telah berlangsung selama 23 tahun lebih," ujar Yasin dalam wawancara dengan Antara.

Baca Juga: Jalur Pansela Jawa Timur Mana Saja yang Sudah Dibangun? Ini Info Terkini dari Pacitan hingga Banyuwangi

Saat ini, progress pembangunan telah mencapai 350 kilometer, atau sekitar 60 persen dari total jalur. Namun, kendala masih terdapat pada pembebasan lahan, khususnya di Trenggalek, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.

"Untuk pembebasan lahan di wilayah Kabupaten Trenggalek membutuhkan anggaran senilai Rp200 miliar. Sedangkan di Banyuwangi sekitar Rp37 miliar," ungkap Yasin.

Pembebasan lahan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten, namun Pemprov Jatim siap memberikan bantuan.

"Khususnya di Trenggalek yang anggarannya mencapai Rp200 miliar. Kalau Pemkab Banyuwangi yang cuma Rp 37 miliar saya rasa mampu dengan fiskalnya sendiri," lanjut Yasin. Pemerintah Pusat telah berkomitmen untuk segera mengalokasikan biaya konstruksi setelah lahan siap.

Dari perspektif ekonomi, produk domestik regional bruto (PDRB) kawasan utara Jatim pada tahun 2023 menyumbang 40 persen terhadap perekonomian provinsi. Sebaliknya, kawasan selatan dengan berbagai potensinya hanya berkontribusi sebesar 16 persen.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x