Terobosan Pompanisasi Pertanian: Cara Cerdas Hadapi El Nino dan Turunkan Impor Beras

- 18 April 2024, 19:26 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Akhmad Yusef Gunawan meninjau peralatan pertanian saat Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/4/2024).
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Akhmad Yusef Gunawan meninjau peralatan pertanian saat Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/4/2024). /ANTARA/Didik Suhartono/

Songgolangit.com  – Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor beras, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk meningkatkan luas tanam dan produktivitas pertanian di Provinsi Jawa Timur dengan memperkenalkan sistem pompanisasi.

Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi tanam menjadi tiga kali dalam satu tahun, sehingga potensial meningkatkan produksi padi hingga 2 juta ton.

"Kita pasang pompa sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali," ujar Amran pada Apel Siaga Alsintan di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. "Dari Jawa Timur saja, target kenaikan mencapai 2 juta ton. Itu bisa menutupi 50 persen impor kita hanya dari satu provinsi," lanjutnya.

Pompanisasi, yang dianggap sebagai solusi cepat dan efektif, merupakan jawaban atas tantangan yang dibawa oleh fenomena El Nino yang berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, khususnya pada penurunan produksi pangan nasional di tahun 2023.

Baca Juga: Pupuk Subsidi Hingga Pompanisasi: Langkah Pemerintah Stabilkan Pasokan Beras!

"El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian," kata Amran. "Pompa ini solusi cepat untuk menangani El Nino, karena bisa membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal," tambahnya.

Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, memiliki lahan tadah hujan seluas 380.000 hektare yang potensial untuk dikembangkan. Dengan sistem pompanisasi, Amran optimistis bahwa Jawa Timur dapat memaksimalkan penanaman padi di lahan tersebut dan secara signifikan mengurangi impor beras nasional.

Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3.700 unit pompa air, senilai Rp113,9 miliar, yang akan disebar ke 21 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Bantuan ini diharapkan dapat mengairi area seluas 60.165 hektare.

Baca Juga: Pengeboran Sumur Dalam Di Dukuh Wotan: Penyadapan Akuifer untuk Panen Berlimpah

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x