Network
Songgolangit.com – Sebanyak 254 pemuda pelajar SMA/SMK dan Madrasah Aliyah se Kabupaten Madiun berpartisipasi dalam serangkaian tes ketat untuk menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Tahapan seleksi yang dilaksanakan di halaman Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) pada hari Rabu, 24 April, mencakup pemeriksaan kesehatan, uji kesamaptaan, dan parade Peraturan Baris Berbaris (PBB).
Penyaringan ini merupakan kelanjutan dari proses seleksi yang telah memfilter peserta melalui test wawasan kebangsaan dan Seleksi Intelijensi Umum dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Mashudi, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Madiun, menekankan pentingnya pembentukan Paskibraka yang tidak hanya berperan dalam upacara kemerdekaan, namun juga sebagai pembawa estafet ideologi Pancasila.
Baca Juga: Kisah Haru Prajurit TNI yang Ubah Nasib Petani Singkong dengan 400 Domba
“Harapan kami Paskibraka tidak hanya penggunaannya saat hari kemerdekaan nanti, tetapi mereka juga akan menjadi duta Pancasila untuk menanamkan ideologi Pancasila sejak dini,” tutur Mashudi.
Krisbiyanto, Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, menguraikan bahwa program Paskibraka diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 51 tahun 2022 dan peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) No 3 Tahun 2022. Program ini terbagi dalam tiga tahapan: Rekrutmen dan Seleksi, Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan, serta Pengukuhan.
Kabupaten Madiun telah menargetkan sebanyak 78 peserta untuk tergabung dalam Paskibraka tahun ini. Dari 314 pelajar yang mendaftar, 254 telah berhasil melewati seleksi Administrasi, Wawasan Kebangsaan, dan Seleksi Intelijensi Umum. Mereka kini dihadapkan pada tantangan berikutnya: seleksi Kesehatan dan Parade PBB.
Baca Juga: Sumbu Imajiner Yogyakarta: Rahasia di Balik Penanda Filosofis Bersejarah yang Diakui UNESCO
“Dari semua tahapan seleksi, akan ditetapkan sebanyak 78 yang akan lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya, yakni 76 sebagai pasukan paskibraka dan cadangan serta 2 terbaik akan naik tingkat Provinsi/Nasional,” jelas Krisbiyanto.
