Sumbu Imajiner Yogyakarta: Rahasia di Balik Penanda Filosofis Bersejarah yang Diakui UNESCO

- 26 April 2024, 08:22 WIB
Sumbu Filosofis Kota Yogyakarta: Panggung Krapyak ke Keraton dan Tugu memberikan gambaran konsep sangkan paraning dumadi
Sumbu Filosofis Kota Yogyakarta: Panggung Krapyak ke Keraton dan Tugu memberikan gambaran konsep sangkan paraning dumadi /Kemdikbud.go.id/

Songgolangit.com - Sebuah langkah monumental telah diambil oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek dan para pemangku kepentingan terkait, dalam upaya pengusulan Sumbu Kosmologis Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia.

Inisiatif yang telah dimulai sejak tahun 2014 ini, menandai keseriusan dalam melestarikan nilai-nilai historis dan filosofis yang terkandung dalam penanda bersejarah yang ada di Yogyakarta.

Penanda bersejarah yang dimaksud mencakup berbagai atribut penting seperti Panggung Krapyak, Jalan Gebayanan yang merupakan Sumbu Kosmologis Selatan, serta struktur pertahanan yang meliputi Plengkung Nirbaya, Plengkung Jagabaya, Plengkung Jagasura, dan Plengkung Tarunasura.

Tak hanya itu, Pojok Benteng yang terdiri dari Jokteng Kulon, Jokteng Lor, dan Jokteng Wetan, juga menjadi bagian dari penanda bersejarah yang kaya akan nilai budaya.

Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat beserta alun-alun selatan dan utara, Kompleks Tamansari, Masjid Gede, Sumbu Kosmologis Utara yang melintasi Jalan Pangurakan hingga Jalan Margoutomo, Pasar Beringharjo, Kompleks Kepatihan, dan Monumen Tugu Yogyakarta, semuanya terintegrasi dalam Sumbu Kosmologis Yogyakarta.

Baca Juga: Pondok Tegalsari: Upaya Pelestarian Warisan Budaya di Tengah Arus Modernisasi Ponorogo

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menekankan pentingnya inskripsi warisan budaya ini sebagai pendorong sinergi antarkomunitas, masyarakat, dunia usaha, serta pemerintah daerah dan pusat.

Ia menyatakan, “Sinergi yang baik tersebut perlu dipertahankan agar cita-cita para pendiri bangsa untuk memajukan budaya Indonesia dapat terpenuhi.”

Menurut Hilmar, penyerahan sertifikat dan arsip naskah nominasi Sumbu Filosofis Yogyakarta dan Budaya Sehat Jamu merupakan langkah awal yang esensial untuk menjamin keberlanjutan warisan budaya ini.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x