Network
Songgolangit.com - Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, yang akrab disapa Bunda Rita, menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap gerakan Pramuka. Sebagai bagian dari Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Pramuka Ponorogo, Bunda Rita merasa terpukul dengan kebijakan yang baru-baru ini mengubah status Pramuka dari ekstrakurikuler wajib menjadi pilihan di sekolah-sekolah.
Dalam suasana halal bihalal bersama pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Ponorogo yang diadakan di rumah dinasnya pada Minggu, 21 April 2024, Bunda Rita mengutarakan, "Tapi sekolah tetap wajib menyediakan Pramuka sebagai salah satu ekskul pilihan.’’
Kebijakan ini, meski terkesan mengurangi intensitas kegiatan kepanduan di lingkungan sekolah, tidak menyurutkan semangat Bunda Rita untuk memastikan bahwa Pramuka tetap berjaya di Ponorogo.
Baca Juga: Tarif Sewa Mesin Panen Padi Melambung, Bagaimana Nasib Petani?
Ia percaya bahwa gerakan Pramuka memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak bangsa dan mencapai tujuan pendidikan.
Bunda Rita mengatakan, "Pramuka berperan membentuk generasi muda yang memiliki budi pekerti luhur serta menciptakan manusia Indonesia yang bermartabat, cerdas, dan bertakwa." Pernyataannya ini disambut tepuk meriah dari anggota Pramuka yang hadir.
Selama 3,5 tahun menjabat sebagai wakil bupati, Bunda Rita mengakui bahwa fokusnya sempat terbagi, terutama pada tahun pertama ketika ia harus menangani pandemi Covid-19.
Selain itu, anggaran daerah juga terdistraksi oleh penyelenggaraan Pemilu 2024. Namun, ia bersyukur karena semangat kepramukaan di Ponorogo tidak pernah luntur. "Tapi kita bersyukur, semuanya selalu bersemangat," tuturnya.
Baca Juga: Satlantas Ponorogo Ajak Ojol Jadi Pionir Keselamatan Jalan Raya
Komitmen Bunda Rita terhadap Pramuka di Ponorogo menunjukkan bahwa kebijakan yang ada tidak menghalangi upaya untuk terus mengembangkan gerakan kepanduan ini. Dengan dukungan penuh dari para pemangku kebijakan, diharapkan Pramuka dapat terus menjadi wadah pembinaan generasi muda yang berkualitas. ***
