Tarif Sewa Mesin Panen Padi Melambung, Bagaimana Nasib Petani?

- 22 April 2024, 22:56 WIB
Pekerja memanen padi menggunakan mesin pemanen di atas areal sawah berlumpur di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (22/4/2024)
Pekerja memanen padi menggunakan mesin pemanen di atas areal sawah berlumpur di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (22/4/2024) /Antara Jatim/Siswowidodo/mas. /

Songgolangit.com – Saat musim panen tiba, biasanya para petani padi di Ponorogo dan Madiun disibukkan dengan kegiatan memanen hasil tani mereka. Namun, musim panen kali ini diwarnai dengan keluh kesah yang mendalam.

Sejumlah petani mengungkapkan keresahan mereka terhadap lonjakan biaya panen yang signifikan, di mana ongkos sewa mesin pemanen meningkat drastis dari kisaran Rp2,1 juta menjadi antara Rp4,2 juta hingga Rp5,6 juta per hektare.

Kondisi sawah yang becek dan berlumpur, akibat seringnya turun hujan deras, menjadi salah satu penyebab mahalnya tarif sewa tersebut.

"Kami terpaksa mengeluarkan biaya lebih karena sawah kami sulit dijangkau oleh mesin pemanen," ujar salah seorang petani, menambahkan bahwa situasi ini menambah beban karena harga gabah yang mereka jual juga mengalami penurunan dari Rp7.500-Rp8.000 menjadi hanya Rp5.000-Rp5.300 per kilogram.

Baca Juga: Sewa Mesin Combine Harvester: Efisiensi Biaya Panen Padi di Tengah Mahalnya Harga Tenaga Manusia

Kesulitan yang dihadapi petani tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga menghadapi kendala dalam mendapatkan sewa mesin panen, baik jenis combine harvester maupun dos rayap.

Akibat kelangkaan alat mesin panen ini, harga sewa pun melambung tinggi dari tarif normal Rp250.000-Rp350.000 per kotak menjadi Rp700.000-Rp1 juta per kotak, yang mana satu kotak mencakup area seluas 1400 meter persegi.

"Musim panen raya biasanya menjadi saat yang ditunggu-tunggu karena banyak operator mesin pemanen yang datang, dan kami bisa mendapatkan harga sewa yang kompetitif," tutur petani lainnya. Namun, keadaan berubah sejak sebelum lebaran hingga saat ini, di mana kelangkaan alat berujung pada tarif sewa yang "melangit".

Baca Juga: Lahirnya Inovasi Mini Combine Harvester untuk Memanen Padi Di Lahan Sempit Berlumpur

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x