Network
Songgolangit.com - Umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa monumental, yaitu Nuzulul Qur'an, yang merupakan turunnya kitab suci Al-Qur'an. Ustadz M. Romdlon Fauzi, pengasuh Pondok Pesantren Hudatul Muna, menjelaskan pentingnya peristiwa ini bagi kehidupan umat Islam.
"Nuzulul Qur'an itu peristiwa sangat penting karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup umat Islam," ujar Ustadz M. Romdlon Fauzi.
Beliau menegaskan bahwa Al-Qur'an diwahyukan oleh Allah pada malam Laylatul Qadr, yang dijelaskan dalam surat Al-Qur'an, "Inna anzalnahu fi laylatil qadr," yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Laylatul Qadr)."
Baca Juga: Rahasia Malam Penuh Berkah: Temukan Keajaiban Lailatul Qadar!
Peristiwa Nuzulul Qur'an bukan berarti Al-Qur'an diturunkan dalam bentuk mushaf sekaligus, melainkan wahyu yang diwahyukan secara bertahap.
"Al-Qur'an itu dari Loh Mahfudz diturunkan ke langit dunia, ke Baitul Izzah, lapisan langit yang paling bawah, kemudian diwahyukan kepada Rasulullah secara berangsur-angsur," terang Ustadz M. Romdlon Fauzi.
Hikmah dari peringatan turunnya Al-Qur'an, menurut Ustadz M. Romdlon Fauzi, adalah mengingatkan umat Islam akan keberadaan pedoman hidup yang harus dijadikan kebanggaan dan syukur.
"Kita harus bangga, bersyukur kita punya kitab suci yang terjaga keasliannya sampai hari kiamat," ucap beliau. Ustadz M. Romdlon Fauzi juga mengingatkan agar umat Islam tidak menjauh dari Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Rumah Sakit Umum 'Aisyiyah Ponorogo: Mewujudkan Masyarakat Islam yang Sehat
Peringatan Nuzulul Qur'an menjadi momen introspeksi bagi umat Islam untuk selalu menghidupkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Hal ini bertujuan agar umat Islam tidak hanya memperingati peristiwa tersebut secara seremonial, tetapi juga menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya sebagai panduan dalam kehidupan.
Peristiwa Nuzulul Qur'an menjadi pengingat akan pentingnya memelihara hubungan dengan Al-Qur'an, baik melalui pembacaan, pemahaman, maupun pengamalan isinya. Dengan demikian, umat Islam diharapkan dapat memperkuat identitas keislaman dan menjaga kesucian kitab suci yang telah menjadi rahmat bagi seluruh alam**
