Network
Songgolangit.com - Sebuah tanaman bernama daun songgolangit atau Tridax procumbens L, yang lebih dikenal dengan beragam nama lokal seperti katumpang, gletangan, dan sidawala, telah menjadi perhatian masyarakat karena manfaatnya dalam pengobatan tradisional.
Tanaman asli dari Amerika tropis ini pertama kali tercatat di Jawa pada tahun 1875 dan kini telah menyebar ke seluruh Nusantara. Daun songgolangit digunakan untuk meredakan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan akibat rematik.
Baca Juga: Glamping Songgolangit, Kemah Mewah di Alam
Kandungan mineral seperti kalium, magnesium, dan kalsium menjadikannya sebagai sumber nutrisi yang penting. Selain itu, daun ini juga mengandung tannin, saponin, dan flavanoid, sementara bunganya mengandung steroidal saponin, yaitu beta sitosterol 3-0-beta-D-xylopiranoside.
Penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menemukan bahwa tanaman ini memiliki efek yang mirip dengan aspirin pada konsentrasi 40% larutan songgolangit.
Lebih lanjut, tanaman ini juga terbukti mampu menurunkan volume oedem serta kreatinin dan asam urat dalam tubuh. Hingga saat ini, belum ada literatur yang secara spesifik menyebutkan kontraindikasi atau efek samping dari konsumsi daun ini.
Baca Juga: Bunga Songgolangit: Gulma Ajaib yang Menjadi Rahasia Pengobatan Tradisional
Oleh karena itu, para ahli menyarankan agar penggunaan daun songgolangit tidak berlebihan dan sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan herbalis atau dokter.
Menilik potensi dan keamanan penggunaan daun songgolangit, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkannya dengan bijak. Dengan khasiat yang telah dibuktikan melalui penelitian, tanaman ini menawarkan alternatif pengobatan yang menjanjikan, namun pengetahuan yang mendalam dan konsultasi dengan ahli tetap menjadi langkah yang tidak boleh diabaikan. ***
