Bendungan Semantok Tak Hanya Luas, Kini Juga Dikenal Sebagai Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara

16 Mei 2024, 21:00 WIB
Megaproyek Rp2,5 Triliun! Bendungan Semantok Membendung Irigasi dan Banjir di Nganjuk /YAP/Ist

Songgolangit.com – Diproyeksikan sebagai bendungan terpanjang di Asia Tenggara, Bendungan Semantok, yang terletak di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, telah dikukuhkan sebagai infrastruktur pokok sektor agraris di wilayah tersebut.

Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa, 20 Desember 2022, konstruksi monumental ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem irigasi dan sekaligus mengurangi risiko banjir yang acap menimpa kawasan hilir.

Dengan panjang raga mencapai 3,1 kilometer dan kapasitas tampungan air senilai 32,67 juta meter kubik, bendungan ini menjadi penyandang predikat utama dalam pengelolaan sumber daya air.

Menggenang di atas area genangan luas 365 hektare, Bendungan Semantok beroperasi atas aliran Sungai Semantok, sebuah arteri alam yang melata sepanjang 18,19 kilometer dengan daerah pengaliran yang meluas hingga 54.032 kilometer persegi.

Baca Juga: Situs Goa Song Terus: Misteri Kerajaan Pra-Sejarah di Goa Tersembunyi Pacitan

Dengan biaya pembangunan yang mencapai angka Rp2,5 triliun, proyek ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi antara Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Ditjen Sumber Daya Air di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia.

Pembukaan tanah pertama terjadi pada Desember 2017, dan dengan sepenuh kegigihan, pembangunan rampung dalam tempo lima tahun.

Mengadopsi desain zonal inti tegak, struktur utama bendungan memiliki ketinggian 38,5 meter sementara puncaknya menjulang hingga 3.100 meter.

Kecanggihan ini tidak hanya memaksimalkan fungsi utamanya dalam irigasi untuk sekitar 1.900 hektare sawah, tetapi juga menjadi benteng penahan terhadap luapan Sungai Semantok, dengan potensi mereduksi risiko banjir hingga 137 meter kubik per detik.

Baca Juga: Kisah Peradaban Gunung Sewu Terungkap dalam Museum Song Terus, dekat Goa Tabuhan Pacitan

"Keunggulan bendungan bukan hanya terpaut pada dimensi fisiknya yang megah, tetapi juga pada multifungsi yang ia tawarkan. Selain mendukung pertanian, bendungan ini juga membantu dalam penyediaan air bersih untuk 143.000 penduduk Kecamatan Rejoso dan Nganjuk," ujar seorang narasumber dari KemenPUPR.

Menurutnya, cadangan air ini dapat mencapai hingga 312 liter per detik, signifikan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk.

Di samping perannya dalam pengendalian banjir dan pendukung irigasi, Bendungan Semantok juga dipandang memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata dan olahraga air.

Meskipun saat ini belum dibuka secara total sebagai destinasi wisata, beberapa pengunjung telah menyatakan ketertarikan mereka terhadap daya tarik alam bendungan tersebut.

Baca Juga: Mengungkap Harta Karun Budaya: Upaya Jatim Lestarikan 1.055 Naskah Kuno

"Pertama kali tertarik setelah melihat postingan teman," kata Rayyan, salah seorang pengunjung. "Meskipun hanya sampai gerbang parkiran dan tak bisa masuk penuh, keindahan alamnya sudah terasa. Saya pasti akan kembali lagi bila sudah dibuka sepenuhnya."

Sementara Bahar, pengunjung lain, mengingatkan, "Belum buka untuk umum, hanya sebatas diresmikan. Namun kalau sedang lewat, tidak ada salahnya mampir untuk istirahat atau sekadar melihat-lihat."

Bendungan Semantok menjadi contoh penting dalam usaha para pengambil keputusan dan para ahli dalam mengintegrasikan kemajuan teknologi dan pengelolaan sumber daya alam. Signifikansinya tidak hanya berdampak seketika, tapi juga dalam jangka panjang demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan sumber daya air. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara KemenPUPR

Tags

Terkini

Terpopuler