Inflasi Terkendali, Jatim Bukti Stabilitas Ekonomi di Tengah Kenaikan Harga

- 17 April 2024, 01:36 WIB
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, saat Halalbihalal Idulfitri 1445 H/ 2024 M, di Halaman Kantor Setdaprov Jatim, Surabaya, Selasa (16/4/2024).
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, saat Halalbihalal Idulfitri 1445 H/ 2024 M, di Halaman Kantor Setdaprov Jatim, Surabaya, Selasa (16/4/2024). /Wahyu JNR/Kominfo Jatim

Songgolangit.com – Seusai perayaan Idulfitri 1445 H, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengadakan acara Halalbihalal pada hari Selasa, 16 April 2024, di Halaman Kantor Setdaprov Jatim, Surabaya. Acara ini dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, yang menyampaikan bahwa provinsi ini berhasil mempertahankan kestabilan persediaan serta harga bahan pokok selama bulan Ramadan hingga lebaran.

Dalam konteks ekonomi regional, harga bahan pokok merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Pj. Gubernur Adhy Karyono menekankan bahwa beras, sebagai komoditas strategis, di Jawa Timur memiliki harga yang relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan provinsi lain, terutama di Pulau Jawa.

"Kalau selalu diperbandingkan provinsi di luar Jawa Timur, khususunya Pulau Jawa selalu Jawa Timur harganya masih lebih rendah," ungkap Adhy.

Baca Juga: Harga Bawang Merah Melonjak di Madiun, Daging Ayam Masih Mahal

Kestabilan ini bukan tanpa usaha. Pemprov Jatim telah melakukan serangkaian upaya peningkatan produksi dan distribusi bahan pokok, termasuk beras, sehingga dapat menyediakan harga yang kompetitif bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 17%, sehingga mampu memenuhi lonjakan kebutuhan selama periode tersebut.

Adhy menegaskan, "Ketersediaan sembako penting, harganya juga. Selain itu, ketersediaan elpiji dan BBM menjelang lebaran juga tidak kalah pentingnya. Walaupun jumlah pemudiknya naik 16,2% atau 31,2 juta orang yang merupakan provinsi paling banyak. Tetapi semua berjalan lancar seluruh transportasi darat, laut, maupun udara berjalan dengan baik."

Peningkatan jumlah pemudik yang mencapai 31,2 juta orang tidak menghambat kinerja transportasi. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur dan sistem logistik di Jawa Timur telah disiapkan dengan baik untuk menghadapi peningkatan permintaan selama periode mudik lebaran.

Baca Juga: Dari Beras Hingga Gula: Stabilitas Harga Bahan Pokok di Magetan Usai Lebaran

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Kominfo Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x