Network
Songgolangit.com - Dalam lanskap ekonomi global yang terus berubah, Jawa Timur tampaknya memainkan peran vital dalam perdagangan internasional, khususnya dalam hal impor nonmigas. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), terjadi fluktuasi signifikan dalam nilai impor nonmigas dari beberapa negara utama.
Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala BPS Jatim, Zulkipli, pada bulan Februari 2024, Tiongkok mendominasi pangsa impor nonmigas dengan nilai mencapai 0,56 miliar Dollar AS. Hal ini menunjukkan intensitas hubungan dagang antara Jawa Timur dan Tiongkok yang semakin menguat, sekaligus menegaskan posisi Tiongkok sebagai mitra dagang utama.
Dalam keterangan pers yang diselenggarakan Selasa kemarin, Zulkipli menambahkan, "Impor dari Brazil juga menunjukkan angka yang signifikan dengan nilai 0,12 miliar Dollar AS, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 0,11 miliar Dollar AS dan Thailand dengan 0,10 miliar Dollar AS."
Baca Juga: Inflasi Terkendali, Jatim Bukti Stabilitas Ekonomi di Tengah Kenaikan Harga
Pada periode Januari hingga Februari 2024, dinamika perdagangan terlihat pada angka ekspor nonmigas. Tiongkok masih memimpin dengan nilai ekspor yang mencapai 1,18 miliar Dollar AS. Sementara itu, Brazil, Amerika Serikat, dan Thailand berturut-turut mengikuti dengan nilai ekspor 0,26 miliar Dollar AS, 0,22 miliar Dollar AS, dan 0,17 miliar Dollar AS.
Menarik untuk dicatat, ASEAN yang merupakan kawasan strategis dalam perdagangan regional, tercatat memiliki nilai impor nonmigas sebesar 0,29 miliar Dollar AS pada Februari 2024. Angka ini meningkat jika dilihat dari total periode Januari hingga Februari yang mencapai 0,52 miliar Dollar AS.
Di sisi lain, Uni Eropa sebagai blok perdagangan yang memiliki pengaruh besar dalam ekonomi global, tercatat memiliki nilai impor nonmigas sebesar 0,09 miliar Dollar AS pada Februari 2024. Angka ini mengalami peningkatan menjadi 0,19 miliar Dollar AS jika diakumulasikan dari Januari hingga Februari 2024.
Data dan analisis ini mengindikasikan bahwa Jawa Timur memiliki peran yang tidak hanya penting dalam skema perdagangan nasional, tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam perekonomian regional dan global.
Ketergantungan terhadap produk nonmigas dari negara-negara tersebut menggarisbawahi pentingnya diversifikasi pasar dan peningkatan nilai tambah produk dalam negeri untuk mengurangi defisit perdagangan. ***
