Antre Berjam-jam Demi Beras Murah, Warga Hadapi Rekor Kenaikan Harga Beras!

- 29 Februari 2024, 18:32 WIB
Masyarakat menyerbu Pasar Murah yang digelar Polres Garut, Selasa 27 Februari 2024. Di Pasar Murah ini, beras dijual dengan harga Rp10.900 per kg.*
Masyarakat menyerbu Pasar Murah yang digelar Polres Garut, Selasa 27 Februari 2024. Di Pasar Murah ini, beras dijual dengan harga Rp10.900 per kg.* /kabar priangan/Aep Hendy/

Songgolangit.com - Di tengah keramaian pasar dan antrean panjang yang menjadi pemandangan umum akhir-akhir ini, satu topik yang tak luput dari pembicaraan adalah kenaikan harga beras yang signifikan.

Ratusan warga terlihat antre berjam-jam untuk mendapatkan beras murah dari operasi pasar yang digelar pemerintah, sebuah upaya untuk menanggulangi kenaikan harga yang telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Reynaldi Sarijowan, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), mengatakan, "Kenaikan harga beras yang terus berlangsung sejak Oktober 2023, khususnya setelah pemilu, sangat memberatkan warga."

Di pasar, beras premium saat ini bisa mencapai harga Rp 18.500 per kilogram, sementara beras medium sudah berada di atas HET pemerintah yaitu Rp 10.900, dengan harga pasaran rata-rata Rp 14.000 per kilogram.

Menurut Ikappi, salah satu penyumbang kenaikan harga adalah distribusi bantuan sosial (bansos) pangan yang diberikan pemerintah sebelum pemilu, yang mengurangi pasokan beras ke pasar tradisional.

Reynaldi berpendapat, "Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan para petani dengan memperbesar anggaran subsidi pupuk dan memperluas akses subsidi untuk kelompok penerima."

Ayip Said Abdullah dari Koalisi Kedaulatan Pangan (KRKP) juga menunjukkan bahwa kebijakan bansos pemerintah selama masa kampanye telah berdampak pada ketersediaan beras premium di pasar.

"Ketersediaan beras premium harus diantisipasi dari sekarang," ujar Said, "jangan sampai beras medium ikut langka karena konsumsi yang terpusat pada kelas menengah ke atas."

Dengan adanya prediksi bahwa kenaikan harga akan berlanjut hingga bulan depan, terutama menjelang Ramadan, pemerintah diharapkan untuk menggelar operasi pengendalian harga.

"Mengeluarkan semua beras yang dimiliki pemerintah, termasuk sisa beras impor, sangat diperlukan," imbuh Reynaldi.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah