Songgolangit.com - Menjelang kontestasi politik lokal yang akan berlangsung pada 27 November 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mempersiapkan strategi pemenangan dengan fokus pada figur-figur inkumben di berbagai daerah. Hal ini terungkap dalam Rakernas V PDIP yang menggodok strategi kemenangan melalui diskusi intensif di tiga sub-kelompok.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengumumkan bahwa partainya akan memberikan dukungan penuh kepada para mantan kepala daerah atau inkumben yang telah membuktikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
Diketahui, PDIP memiliki sejumlah kader potensial yang berpeluang untuk diusung, namun inkumben dianggap memiliki kapasitas dan pengalaman yang lebih teruji dalam memimpin.
"Inkumben menjadi skala prioritas di 130 daerah dalam pilkada 2024," kata Hasto dalam sebuah wawancara. "Mereka telah menjadi bagian besar internal partai yang telah membantu membangun kemajuan daerah."
Baca Juga: Rakernas PDIP: Antara Ideologi Partai dan Manuver Politik Jokowi, Ini Penjelasan Panda Nababan
Di Ponorogo, dukungan PDIP terhadap Sugiri Sancoko dan Lisdyarita sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati untuk periode kedua telah diresmikan oleh DPC PDIP setempat.
Bambang Yuwono, Ketua DPC PDIP Ponorogo, menegaskan komitmen partai terhadap kader internal dan proses pencalonan yang telah memenuhi aspek formil maupun materiil.
"PDI Perjuangan memprioritaskan kader internal," ujar Bambang, menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan kinerja dan dedikasi kedua figur selama menjabat.
Hasto Kristiyanto juga menyatakan harapannya agar PDIP dapat mempertahankan kepemimpinan di Ponorogo, mengingat tradisi partai dalam menominasikan kembali kader yang telah melayani rakyat dengan baik. Beliau menyebut bahwa figur-figur seperti Said Abdullah dan Kanang telah turut serta dalam upaya memenangkan hati rakyat Ponorogo.
Baca Juga: Krisis Lapangan Kerja: Ketika Generasi Z Pengangguran Terjebak di Antara Aspirasi dan Realitas
Dalam konteks yang lebih luas, PDIP akan memplot para inkumben di wilayah-wilayah strategis seperti Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara, mengingat pentingnya daerah-daerah tersebut dalam kancah politik nasional.
Kebijakan PDIP ini mencerminkan tren umum di partai politik yang seringkali mengandalkan figur-figur yang telah teruji dalam memenangkan pemilihan umum. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai ruang bagi kader-kader baru untuk naik ke panggung politik utama.
Pilkada serentak 2024 diprediksi akan menjadi salah satu perhelatan politik lokal terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan 270 daerah akan memilih kepala daerah baru. Strategi partai dalam memilih calonnya akan sangat menentukan dinamika politik dan pembangunan daerah untuk beberapa tahun ke depan. ***