Network
Songgolangit.com – Sebagai respons terhadap krisis kekeringan yang berulang di Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, Kepolisian Resor Trenggalek mengambil langkah konkret dengan menyalurkan bantuan sumur bor kepada warga yang terdampak.
Inisiatif ini tidak hanya menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan air bersih, melainkan juga pada upaya jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah yang sering dijuluki Bumi Menak Sopal.
Kepala Kepolisian Resor Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono, mengungkapkan bahwa pemberian bantuan sumur bor ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara Ke-78 yang akan jatuh pada tanggal 1 Juli 2024.
Gathut menegaskan harapannya agar bantuan tersebut dapat mengatasi dampak kekeringan yang tidak hanya mempengaruhi akses air sehari-hari, tetapi juga mengancam keberlangsungan produksi pangan.
Baca Juga: Sumur Bor dan Bakti Sosial: Sinergi Polri-TNI pada Hari Bhayangkara di Ponorogo
"Kami berharap sumur bor ini dapat mengurangi ketergantungan warga pada musim hujan dan memastikan pasokan air yang cukup untuk kebutuhan domestik serta irigasi pertanian," ujar Gathut.
Dalam konteks yang lebih luas, pemerintah telah berupaya mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang berkepanjangan, yang secara historis telah menyebabkan penurunan curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia. Kekeringan akibat El Nino tidak hanya mengganggu ketersediaan air bersih, tetapi juga berpotensi mengurangi hasil panen, sehingga berdampak pada ketahanan pangan.
Selain sumur bor, Polres Trenggalek juga menyerahkan bantuan lainnya seperti bibit ayam, benih kedelai, jagung, dan tanaman lain yang dapat mendukung diversifikasi produksi pangan dan meningkatkan pendapatan warga. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara TNI-Polri dan pemerintah daerah dalam meringankan beban masyarakat selama musim kemarau.
Baca Juga: Transformasi Hidrologi Ponorogo: Desa-Desa Ini Dapatkan Sumur Bor Dalam!
