Network
Songgolangit.com – Dalam langkah progresif menuju inklusivitas sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Madiun menjalankan inisiatif layanan "jemput bola" untuk aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) bagi ratusan anggota Persatuan Penyandang Difabel Kota Madiun (PPDKM). Layanan ini dilaksanakan di selter Dinsos PP dan PA yang terletak di Jalan Srindit, Madiun.
Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dukcapil Kota Madiun, Pujo Suprantio, menyatakan bahwa para penyandang disabilitas yang terlibat dalam program ini telah memiliki fisik KTP elektronik.
"Pihak Dukcapil hanya membimbing warga untuk menginstal aplikasi dan mengaktifkan yang sudah ada di telepon genggam masing-masing," ungkap Pujo.
Program ini berawal dari permintaan anggota PPDKM yang mendapatkan informasi tentang pendaftaran IKD. "Ada yang inisiatif minta. Lalu, kami berkoordinasi dengan Dinsos PP dan PA, akhirnya ada layanan IKD ini untuk teman-teman difabel," jelas Pujo.
Sebanyak 115 penyandang disabilitas, terdiri dari tunarungu, tunadaksa, dan tunanetra, mengikuti kegiatan ini. "Petugas membantu mulai dari proses unduh. Untuk tunanetra, kita bantu mulai dari swafoto, sekaligus pengisian PIN. Selama proses penginstalan tidak ada kesulitan, mereka kooperatif dan antusias," tutur Pujo.
Adapun capaian aktivasi IKD di Kota Madiun telah mencapai 18 persen. Ini berarti, terdapat 24.022 orang yang telah melakukan penginstalan IKD di Kota Madiun, dari target nasional 40 persen wajib KTP.
"Kota Madiun ranking delapan nasional untuk instal KTP digital. Kami mengimbau masyarakat untuk segera menginstal IKD agar pengurusan dokumen lebih mudah, karena bisa diurus hanya dari genggaman," himbau Pujo.
Dukcapil Kota Madiun terus berupaya memenuhi target nasional 40 persen dengan melakukan inovasi, termasuk membuka layanan jemput bola aktivasi IKD yang dapat diunduh melalui "Playstore".
Menurut Pujo, IKD akan memudahkan masyarakat karena seluruh dokumen kependudukan ada dalam genggaman.
Penerapan IKD di masa depan diharapkan membuka aksesibilitas yang lebih besar bagi masyarakat. Aplikasi IKD memungkinkan penduduk mengakses layanan pemerintah dan swasta tanpa perlu datang ke kantor atau mengurus dokumen fisik. Ini memberikan keuntungan signifikan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas.
