Songgolangit.com - Kekurangan persediaan darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Ngawi menjadi sorotan di awal bulan suci Ramadan. Berdasarkan data terkini, jumlah kantong darah yang tersedia menunjukkan angka yang mengkhawatirkan; golongan darah O hanya berjumlah 23 kantong, golongan AB 32 kantong, A 67 kantong, dan B 95 kantong.
Menurut Nur Rokhim, penanggungjawab manajemen mutu UDD PMI Ngawi, fenomena penurunan jumlah pendonor darah selama Ramadan menjadi faktor utama penyebab menipisnya stok darah.
"Kalau di Ngawi agak kritis ini stok darahnya terutama yang golongan O," ungkap Nur Rokhim dalam wawancara dengan RRI Madiun.
Baca Juga: Pemilihan Anggota DPR RI Dapil Jatim 7: Siapa Saja yang Berhasil Melenggang ke Senayan?
PMI Ngawi dengan proaktif berupaya mengatasi defisit ini melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook untuk mengajak masyarakat, terutama pendonor setia, agar berpartisipasi dalam aksi sosial ini.
"Kita sudah membuat pesan broadcast melalui WA grup, IG, maupun Facebook ke masyarakat Ngawi," terang Nur Rokhim.
Stok darah yang cukup aman, menurut Nur Rokhim, adalah yang mampu memenuhi kebutuhan hingga lima hari ke depan. Untuk golongan O, stok yang dianggap aman adalah sekitar 80 kantong.
Namun, situasi saat ini jauh dari kata ideal, "Memang kita sudah berusaha, tapi akhir-akhir ini golongan O kebutuhannya cukup banyak," imbuhnya.
Baca Juga: Kabupaten Ngawi Lumpuh: Banjir Bengawan Solo Rendam 35 Desa di 6 Kecamatan
Untuk menunjang kebutuhan darah selama Ramadan, PMI Ngawi juga telah menyiapkan mobil keliling yang beroperasi di malam hari. Mobil ini sengaja disiagakan untuk memudahkan masyarakat yang ingin berdonor setelah melaksanakan salat tarawih.