Network
Songgolangit.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun mencatat peningkatan signifikan dalam konsumsi ikan di kalangan warganya.
Data terkini menunjukkan, konsumsi ikan per kapita di kota ini telah mencapai 42,58 kilogram pada tahun 2022, meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang tercatat 31,47 kilogram per kapita.
Kepala Bidang Perikanan DKPP Kota Madiun, Herman Santoso, mengungkapkan keberhasilan ini pada Senin. "Meski tingkat konsumsi ikan Kota Madiun tidak sebanyak daerah lain, tapi kenaikan konsumsi ikan kita dari tahun 2021 ke 2022 adalah yang tertinggi se-Jatim. Hampir 11 kilogram," ujarnya.
Baca Juga: Rahasia Sukses Budidaya Ikan Patin: Inspirasi dari Hanif Wicaksono, Pemuda Desa Tengaran
Tren positif ini, menurut Herman, tidak lepas dari dampak gerakan masyarakat makan ikan (gemarikan) yang gencar dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Kampanye ini tidak hanya menargetkan peningkatan konsumsi, tetapi juga meningkatkan produksi perikanan, khususnya ikan air tawar.
Penghitungan tingkat konsumsi ikan dilakukan secara berkala oleh DKPP dengan mencatat konsumsi ikan di berbagai sektor, termasuk rumah tangga, hotel, rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, puskesmas, asrama, dan lain-lain.
Data produksi ikan di Kota Madiun pada tahun 2023 mencatatkan angka 285 ton, yang terdiri dari berbagai jenis ikan seperti lele, nila, dan gurami. Sementara itu, hasil penangkapan ikan dari kegiatan pemancingan di sungai mencapai 94,5 ton, yang meliputi ikan lele, nila, tawes, dan udang kecil.
Untuk kebutuhan ikan laut, warga Kota Madiun umumnya mengandalkan pasokan dari daerah pesisir seperti Pacitan, Trenggalek, dan Tulungagung. Di sisi lain, kebutuhan budidaya dan konsumsi ikan air tawar dipenuhi dari Blitar dan Kediri.
