Pelatihan USG di Puskesmas, Metode Pengukuran Potensi Stunting Sejak Dalam Kandungan Ibu

- 29 Juni 2024, 00:16 WIB
Pelatihan USG di Puskesmas: Langkah Baru Lawan Stunting
Pelatihan USG di Puskesmas: Langkah Baru Lawan Stunting /Kemenkes/

"Kalau sekarang ada USG sudah bisa dideteksi betul kondisinya, panjangnya, diameter kepalanya. Dan kemudian bisa diambil kesimpulan apakah janin itu punya potensi gagal tumbuh atau stunting sehingga sebelum dilahirkan bisa diintervensi melalui ibunya dengan asupan gizi yang diperlukan," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Pelatihan ini merupakan bagian dari program transformasi layanan kesehatan yang lebih luas, bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di tingkat puskesmas dan mencegah stunting hingga ke tingkat desa.

Pencegahan stunting juga sangat bergantung pada kondisi ibu saat hamil. Untuk mengetahui kesehatan bayi dalam kandungan diperlukan USG. Sebelumnya, hanya ada dua ribu USG dari 10 ribu puskesmas yang membutuhkannya. Dalam dua tahun terakhir, Kementerian Kesehatan mendistribusikan 10 ribu USG ke seluruh puskesmas.

Dalam kesempatan itu pula, guna mencegah anak memiliki potensi stunting bahkan sejak berada dalam kandungan, dia mengimbau semua calon ibu untuk memeriksakan kondisi kesehatannya tiga bulan sebelum melaksanakan pernikahan.

Baca Juga: Tingkatkan Kesehatan Reproduksi, Kabupaten Madiun Galakkan Pemantauan Ibu Hamil dan Pencegahan Stunting

Pemeriksaan kesehatan itu meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, memeriksa Hemoglobin (Hb) dalam darah serta memeriksa apakah ibu memiliki anemia. Hal-hal yang diukur itu nantinya dapat menjadi prediktor bagi ibu sehingga dapat mencegah janin yang dikandung tumbuh dalam lambat atau kekurangan nutrisi.

Ia juga menekankan pihaknya akan terus membantu dan mendorong para ibu supaya rajin memeriksakan kondisi kesehatan diri dan kandungannya ke fasilitas kesehatan terdekat dengan nyaman, supaya Indonesia dapat memiliki generasi emas yang berkualitas di masa depan. ***

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: RRI ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah