Harga Anjlok, 10 ton Buah Pepaya di Pasar Induk Kramat Jati Terbuang Sia-sia

- 24 April 2024, 07:13 WIB
Para pedagang membuang sekitar sepuluh ton pepaya di akses jalan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (22/4/2024).
Para pedagang membuang sekitar sepuluh ton pepaya di akses jalan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (22/4/2024). /HO-Pedagang Pasar Induk Kramat Jati./

Songgolangit.com - Sebuah fenomena mengenaskan terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, ketika para pedagang terpaksa membuang hampir sepuluh ton pepaya.

Pepaya, yang merupakan salah satu buah tropis yang banyak digemari, kali ini terlihat menumpuk tidak terurus di jalan akses depan los buah. Tidak hanya pepaya yang sudah membusuk, namun juga yang masih layak konsumsi terpaksa dibuang oleh para pedagang karena harganya yang anjlok drastis.

Inas (46), salah satu pedagang pepaya di pasar tersebut, mengungkapkan kegetirannya. "Harga pepaya turun jauh, sudah hampir 60 persen turunnya tapi pepaya tetap enggak laku. Jadi banyak yang dibuang," ujarnya dengan nada kecewa.

Menurut Inas, kondisi ini telah berlangsung sejak pertengahan Ramadhan 1445 Hijriah, menyebabkan pendapatan para pedagang menurun secara signifikan.

Baca Juga: Inflasi Bawang Merah? Ini Langkah Strategis Pemkot Madiun Menekan Harga

Pada hari-hari biasa, pedagang bisa menjual pepaya dengan harga Rp7.000 hingga Rp8.000 per kilogram. Namun, belakangan ini, harga jual terjun bebas menjadi Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram.

"Dari harga kita beli ke petani terus dijual lagi sudah enggak ada untungnya sama sekali. Pembelinya juga enggak ada. Kita dagang sekarang nombok doang," terang Inas, menggambarkan kerugian yang dialami.

Fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru bagi pedagang di Pasar Induk Kramat Jati. Inas menjelaskan bahwa hampir setiap tahun terjadi hal yang sama, di mana pada akhir tahun 2023, pedagang juga terpaksa membuang puluhan ton pepaya karena sepinya pembeli dan harga yang turun.

"Sekarang satu mobil bisa separuh lebih dibuang, kita nombok doang. Hari ini pepaya masuk, besok sudah dibuang. Ini yang baru masuk kalau malam enggak laku sudah dibuang lagi," kata Inas, menggambarkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x