Bahan Kimia Karsinogenik Tersembunyi dalam Air Minum Kemasan yang Anda Konsumsi!

- 27 Juni 2024, 09:52 WIB
Penemuan Mengejutkan: Kandungan Berbahaya dalam AMDK Berpotensi Picu Kanker!
Penemuan Mengejutkan: Kandungan Berbahaya dalam AMDK Berpotensi Picu Kanker! /Antara/KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992/

Songgolangit.com - Sebuah sorotan mendalam muncul dari para akademisi terkait tingginya kadar kandungan bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diakibatkan oleh aktivitas industri.

Dr. Handajaya Rusli, Dosen Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengungkapkan bahwa bromat seharusnya tidak terdapat dalam air minum jika tidak ada pencemaran. "Namun, limbah pabrik yang mengandung bromida di sekitar sumber airnya, mengubahnya sehingga AMDK berasal dari sumber tersebut mengandung bromat," tuturnya dalam keterangan resmi.

Bromat, yang terbentuk dari proses ozonolisis unsur bromida, dapat meresap ke dalam sumber air apabila limbah yang mengandung bromida dibuang secara sembarangan ke sungai. Hal ini meningkatkan risiko kesehatan masyarakat, mengingat Departemen Kesehatan Negara Bagian New York menyatakan bahwa konsumsi bromat dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker.

Handajaya menekankan bahwa eksposur bromat dalam jumlah besar dan jangka waktu lama terbukti menyebabkan penyakit ginjal pada hewan percobaan, dan paparan tingkat tinggi dalam jangka panjang juga menyebabkan kanker.

Baca Juga: 235 Keluarga di Madiun Bakal Nikmati Sambungan Air Minum Gratis, Wujud Nyata Pemerataan Akses Air Bersih

"Konsumsi dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, sakit perut hingga gangguan pendengaran," imbuhnya.

Dokter gizi dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. dr. Louisa Ariantje Langi, MA., MSi., menyampaikan bahwa senyawa bromat dalam AMDK lebih berbahaya dibandingkan Bisphenol A (BPA) karena terkandung langsung dalam air minum.

Ia menegaskan pentingnya produsen makanan dan minuman untuk melaporkan kandungan kadar bromat dan meminta BPOM mengeluarkan regulasi terkait kandungan bromat pada label AMDK.

Peneliti Pusat Riset Sumberdaya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Rizka Maria, menambahkan bahwa akumulasi bromat dapat memicu efek karsinogenik yang baru terasa setelah 10 hingga 20 tahun konsumsi. Ia mengungkapkan bahwa gangguan sistem saraf pusat, gangguan darah, dan pembengkakan paru merupakan beberapa dampak yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Keunikan Khasanah Minuman Tradisional di Ponorogo

Profesor Andri Cahyo Kumoro dari Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (UNDIP) menyoroti bahwa AMDK memang menawarkan alternatif yang aman dan praktis, namun keberadaan bromat yang bersifat karsinogenik dapat memicu beragam penyakit.

"Paparan bromat dalam jumlah besar dalam jangka waktu lama menyebabkan efek ginjal pada hewan laboratorium. Secara teori kalau bromat dapat menimbulkan penyakit itu bisa terjadi," ungkap Andri.

Meski telah ada Peraturan Menteri Perindustrian dan Syarat Mutu SNI yang mengatur kandungan maksimal bromat dalam AMDK, keberadaannya masih menghantui masyarakat. Andri menjelaskan bahwa kandungan bromat dalam AMDK terbentuk jika prosesnya menggunakan ozonisasi, yang bereaksi dengan bromida dalam air baku dan berubah menjadi bromat.

Baca Juga: Menghindari Bahaya Makan Sate: Tips Sehat Mengolah Daging Kurban, Hindari Zat Karsinogenik!

Kesimpulannya, AMDK yang melewati proses disinfeksi dengan ozonisasi berpotensi mengandung bromat yang dapat berisiko bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi produsen untuk memantau dan melaporkan kadar bromat dalam produknya, serta bagi regulator untuk mengeluarkan regulasi yang memastikan informasi tersebut tersedia bagi masyarakat. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah