Kisah Peradaban Gunung Sewu Terungkap dalam Museum Song Terus, dekat Goa Tabuhan Pacitan

16 Mei 2024, 19:55 WIB
Mengulik Jejak Sejarah di Museum Song Terus – Karya Megah di Tanah Pacitan /Prokopim/Pemkab Pacitan


Songgolangit.com – Dalam sebuah upacara yang berlangsung khidmat, Museum dan Cagar Budaya Song Terus di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim.

Peresmian ini merupakan bagian dari inisiatif besar pemerintah dalam rangkaian peluncuran Indonesian Heritage Agency (IHA), yang bertujuan mengoptimalkan pelestarian serta pemanfaatan warisan budaya nasional.

Dalam peresmian yang berlangsung pada hari Kamis, tanggal 16 Mei, Mendikbudristek Nadiem Makarim didampingi oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, menandatangani prasasti sebagai simbolisasi pengukuhan museum tersebut.

IHA, sebagai Badan Layanan Umum, kini mengemban tanggung jawab pengelolaan 18 museum dan 34 cagar budaya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Benteng Pendem Ngawi: Menguak Pesona Sejarah di Libur Lebaran!

Kedatangan Mendikbudristek disambut dengan persembahan tari kolosal Rontek Garudheya, yang merupakan kesenian tradisional asli Pacitan. Tarian ini ditampilkan dengan pengemasan yang apik dan megah, mencerminkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh daerah tersebut.

Dalam sambutannya, Nadiem Makarim mengungkapkan kekaguman terhadap Museum Song Terus, "Baru kali ini saya melihat museum yang indah megah cantik dan bagus pengelolaannya, untuk itu tolong dijaga dan dirawat dengan baik agar menjadi contoh pengelolaan museum-museum lain," ujar Nadiem Makarim.

Fasilitas, Jam Operasional dan Fasilitas Museum Song Terus

Museum Song Terus sendiri menawarkan pengalaman edukatif melalui koleksi yang mencakup perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan alam di kawasan Gunung Sewu sejak zaman pra-sejarah hingga saat ini. Dengan sekitar 3.000 koleksi yang tersimpan rapi, museum ini mengatur eksibisinya dalam enam ruangan yang terbagi sesuai kronologi sejarah.

Baca Juga: Wisata Sungai Maron Pacitan, Menyusuri Keindahan Sungai Hijau yang Bermuara Di Pantai Ngiroboyo

Berlokasi di Jalan Goa Song Terus, Weru, Desa Wareng, museum ini terletak di kawasan situs Goa Tabuhan yang terkenal sebagai situs pra-sejarah di Pacitan.

Wisatawan yang ingin mengunjungi museum ini dapat menempuh perjalanan sekitar 22 kilometer dari pusat Kota Pacitan, dengan estimasi waktu tempuh 37 menit menggunakan sepeda motor atau 45 menit dengan kendaraan roda empat.

Museum Song Terus buka untuk umum dari hari Selasa hingga Minggu, pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB, dan tutup setiap Senin serta hari besar keagamaan. Meski demikian, museum ini tetap buka pada hari libur nasional biasa. Hingga saat ini, tidak dikenakan biaya masuk atau dengan kata lain gratis untuk memasuki museum ini.

Setiap pengunjung diwajibkan untuk mendaftarkan diri dan mengisi buku tamu di meja resepsionis sebelum memasuki area museum. Registrasi pengunjung dapat dilakukan secara manual di tempat. Petugas akan memberikan beberapa imbauan dan pengarahan sebelum pengunjung memulai eksplorasi.

Baca Juga: Tiket Masuk Hanya Rp 5.000, Nikmati Keajaiban Alam di Pantai Banyutowo!

Museum Song Terus memiliki desain bangunan yang terdiri dari tiga lantai. Lantai bawah tanah digunakan untuk ruang penelitian, pengelolaan koleksi, ruang rapat, kantor, dan tempat tinggal (mes).

Lantai dasar menyediakan ruang VIP, kafetaria yang diberi nama Kedai Museum, serta ruang pameran temporer. Sedangkan lantai atas diisi dengan ruang pameran, ruang audio visual, auditorium, gudang, dan perpustakaan yang menyimpan koleksi buku-buku sejarah.

Museum ini tidak hanya menjadi tempat pelestarian nilai-nilai sejarah, tapi juga menjadi wadah edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dalam tentang warisan kebudayaan Indonesia.

Keberadaan Museum Song Terus diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan museum lain di Indonesia, sekaligus menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik bagi masyarakat umum, khususnya anak-anak usia sekolah menengah pertama yang sedang mencari pengetahuan dan pengalaman baru. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: Pemkab Pacitan

Tags

Terkini

Terpopuler