Dari Ponorogo untuk Dunia: Reog Ponorogo dalam Sorotan Televisi Asing

- 19 April 2024, 02:02 WIB
Tim produksi Eccholine Bv mendokumentasikan pentas Reog Ponorogo di Desa Ngrupit dan Desa Sraten Kecamatan Jenangan, Rabu (17/4/2024)
Tim produksi Eccholine Bv mendokumentasikan pentas Reog Ponorogo di Desa Ngrupit dan Desa Sraten Kecamatan Jenangan, Rabu (17/4/2024) /Diskominfo Ponorogo/

Songgolangit.com – Pesona kesenian Reog Ponorogo berhasil menarik perhatian mata dunia, kali ini melalui lensa Eccholine Bv, stasiun televisi global yang bermarkas di Rumania. Program produksi yang bertajuk "Asia Express" memilih Reog Ponorogo sebagai representasi dari kekayaan budaya Indonesia yang akan diabadikan dalam rangkaian dokumentasi budaya yang mereka lakukan.

Patria Andaru, Line Producer dari Bali Fixer yang mendampingi kru Eccholine Bv, mengungkapkan, "Pengambilan gambar berlangsung selama dua hari di Desa Ngrupit dan Desa Sraten, Kecamatan Jenangan, Ponorogo." Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 17 April 2024, sebagai bagian dari ekspedisi budaya yang mendalam.

Reog Ponorogo, yang merupakan kesenian asli dari Ponorogo, Jawa Timur, ini dipilih karena nilai historis dan estetikanya yang unik. "Kita di sini mengadakan shooting dari program yang namanya Asian Express, program ini dari TV Rumania yang berkolaborasi dengan kita dari Bali Fixer. Tujuan acara ini lebih untuk mengangkat budaya, adat istiadat, dan juga keragaman dari Indonesia," jelas Patria.

Baca Juga: Event Spektakuler Reog Ponorogo Dipersiapkan Jelang Sidang Pengakuan UNESCO

Sebelum tiba di Ponorogo, tim produksi Asia Express telah memulai liputan dari Bandung dengan mengangkat tema Tari Bebegig dan Tari Payung, dilanjutkan dengan pengambilan gambar Candi Prambanan dan Museum Sangiran di Sragen, Jawa Tengah.

"Di sini kita mulai dari ada empat stage, stage 9 sampai 12, dimulai dari Bandung. Kita mengangkat banyak kesenian Jawa Barat, ada topeng, ada tari payung, lanjut lagi kita ke Jogja, ke keraton, Prambanan, museum Sangiran, Candi Sukuh," tambah Patria.

Setelah Ponorogo, rencananya tim akan melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.

"Konsep gamenya ini di setiap lokasi akan berbeda. Kalau konsep di sini nanti mereka akan ada tarian Reog yang akan diikuti juga oleh peserta, jadi game akan beradaptasi dari apa yang ada. Kita tidak mungkin merubah pakem budayanya, kita juga selalu melakukan komunikasi dengan yang memang mengerti budaya tersebut supaya tidak ada kesalahan," tutur Patria.

Baca Juga: Serat Centhini Buka Rahasia: Jejak Autentik Reog Ponorogo

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Pemkab Ponorogo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x