Serangan Drone Iran ke Israel: Pertempuran Udara yang Menguji Kesiapan Armada Sekutu Amerika di Timur Tengah

- 17 April 2024, 00:42 WIB
Operasi Canggih Pertahanan Israel dan Armada Pasukan Sekutu melawan Serbuan Misil dan Drone yang Diluncurkan dari Berbagai Lokasi di Semenanjung Arab
Operasi Canggih Pertahanan Israel dan Armada Pasukan Sekutu melawan Serbuan Misil dan Drone yang Diluncurkan dari Berbagai Lokasi di Semenanjung Arab /@ianellisjones/X

Songgolangit.com - Dalam sebuah eskalasi ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Republik Islam Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel. Menurut sumber resmi militer Israel (IDF), serangan ini merupakan serangan drone terbesar yang pernah terjadi, dengan sekitar 170 pesawat tak berawak yang ditembakkan, diikuti oleh 120 misil balistik dan 30 misil jelajah.

Serangan yang terjadi pada dini hari tersebut ditandai sebagai pertama kalinya Iran secara langsung menyerang Israel. Berasal dari wilayah Iran, sebagian serangan juga dilancarkan dari Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman. Namun, dengan respons cepat dan koordinasi yang efektif, IDF berhasil mencegat 99% dari ancaman udara yang dihadapi.

Menurut laporan operasional IDF, sistem pertahanan multi-lapis yang melibatkan Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling, bersama dengan dukungan jet tempur, berhasil menangkal serangan tersebut. Dari total 331 ancaman udara yang diluncurkan, mayoritas berhasil dicegat sebelum memasuki wilayah Israel. Namun, beberapa misil balistik berhasil menembus pertahanan, meskipun jumlahnya tidak disebutkan secara spesifik.

Baca Juga: Drone Harga Murah dengan Reputasi Tempur: Mengintip Strategi Perang Iran Menggunakan Drone 'Cupu' Shahed 136

Dalam koordinasi dengan Angkatan Darat, IDF juga mendapat dukungan dari mitra internasional, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan negara-negara lain yang berperan aktif dalam pertahanan. "Kami masih siap. Ini mungkin akan menjadi peristiwa yang berkelanjutan," ungkap sumber resmi IDF.

Di samping serangan utama, organisasi militan Hezbollah juga melancarkan puluhan roket dari selatan Lebanon, yang sebagian besar berhasil diintersepsi. Meskipun demikian, terdapat laporan satu korban luka akibat serangan yang tidak berhasil dihentikan.

Pada saat yang sama, untuk pertama kalinya dalam situasi pertempuran, kapal perusak rudal pandu Amerika Serikat USS ARLEIGH BURKE (DDG 51) dan USS CARNEY (DDG 64) menembakkan misil Standard Missile 3 untuk mencegat misil balistik Iran.

Selain itu, F-15E Strike Eagles dari U.S. Air Force Central Command (AFCENT) 494th dan 335th Fighter Squadrons berhasil menembak jatuh lebih dari 70 drone, dengan F-16 juga terlibat dalam aksi tersebut.

Baca Juga: Konfrontasi Drone dan Rudal: Iran Membalas Serangan Israel dengan Dukungan Rusia?

Komando Pusat dan Komando Eropa Amerika Serikat berhasil menangani dan menembak jatuh lebih dari 80 drone serangan satu arah dan setidaknya enam misil balistik yang ditembakkan dari Iran dan Yaman menuju Israel. Menurut @CENTCOM, ini termasuk misil balistik yang masih berada pada kendaraan peluncurnya dan tujuh UAV yang dihancurkan di darat di area yang dikontrol Houthi yang didukung Iran sebelum diluncurkan.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x