Network
SONGGOLANGIT.COM - Di Kota Madiun, 19 dari 220 calon jemaah haji (CJH) dinyatakan memiliki status kesehatan sementara, yang mayoritas disebabkan oleh masalah diabetes.
Kondisi ini terungkap setelah Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) setempat melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari persiapan jemaah untuk menunaikan ibadah haji.
Kesehatan jemaah haji merupakan aspek penting yang harus dipastikan sebelum keberangkatan, mengingat tantangan fisik dan kondisi lingkungan selama ibadah haji.
Oleh karena itu, istithaah kesehatan, yang mencakup kemampuan fisik, kognitif, mental, dan aktivitas sehari-hari, menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi oleh setiap CJH.
Tri Wahyuning Novitasari, Kepala Sub Koordinator Pengelolaan Pelayanan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes-PPKB Kota Madiun, menekankan bahwa diabetes merupakan penyebab utama status kesehatan sementara di antara CJH. Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan HbA1c, yang menunjukkan kadar gula darah kronis dan berkorelasi dengan risiko komplikasi diabetes.
Untuk mengatasi masalah ini, CJH yang terkendala akan diberikan rujukan untuk pemeriksaan lanjutan dan pengobatan yang sesuai.
"Jemaah yang kesehatannya masih terkendala, khususnya penderita diabetes, akan menjalani pengobatan selama satu sampai dua bulan ke depan. Kami berharap nilai HbA1c mereka dapat turun sehingga mereka dapat mencapai status istithaah," ujar Novitasari.
