Krisis Lapangan Kerja: Ketika Generasi Z Pengangguran Terjebak di Antara Aspirasi dan Realitas

- 25 Mei 2024, 09:49 WIB
Bukan Gen Z: pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1/2023)
Bukan Gen Z: pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1/2023) /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nz./

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menambahkan bahwa banyak pekerjaan generasi Z tidak terdeteksi, seperti pembuat konten di media sosial Instagram, YouTube, dan platform online lainnya.

"Mereka lebih suka kerja by remote yang tidak terikat waktu dan tempat dengan penghasilan yang mungkin lebih besar," kata Esther.

Sementara itu, Joshua Pardede, seorang analis ekonomi, menyoroti kesulitan generasi muda dalam mendapatkan akses ke pekerjaan formal. Menurutnya, perubahan gaya kerja generasi muda yang cenderung menginginkan fleksibilitas menjadi salah satu faktor penyebab.

"Infrastruktur perekonomian Indonesia perlu diperkuat dengan teknologi untuk menopang kebutuhan tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Kemudahan Cek dan Pembayaran Denda Surat Tilang Online Melalui HP

Pardede juga mengingatkan bahwa rendahnya porsi generasi muda dalam pekerjaan formal dapat berdampak pada penerimaan pajak negara, mengingat sektor informal sulit untuk dikenakan pajak dan tidak terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan. "Tantangannya adalah menciptakan lapangan kerja yang produktif," pungkas Pardede. ***

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah