Tak ketinggalan, Tiongkok mengalami kemunduran ekonomi setelah Uni Eropa memberlakukan tarif tinggi terhadap impor kendaraan listrik dari negeri tersebut. Sebagai respons, pejabat Tiongkok mengancam akan melakukan tindakan serupa terhadap impor mobil dari Eropa.
"Saham-saham di Tiongkok turun tajam dalam dua minggu terakhir, menciptakan sentimen negatif di pasar kawasan," terang Ibrahim. Hal serupa juga terjadi di Hong Kong, di mana saham-saham teknologi besar mengalami penurunan.
Di sisi lain, Amerika Serikat mencatatkan peningkatan aktivitas bisnis ke level tertinggi dalam 26 bulan pada bulan Juni, seiring dengan pemulihan sektor lapangan kerja. Data yang dirilis pada hari Kamis minggu lalu menunjukkan penurunan moderat dalam permohonan tunjangan pengangguran AS.
Indeks Manajer Pembelian (IMP) Gabungan AS untuk bulan Juni melonjak ke angka 54,6, naik tipis dari pembacaan bulan Mei sebesar 54,5. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2022. IMP Manufaktur juga meningkat, sementara IMP Jasa naik ke 55,1 dari 54,8 di bulan Mei, melampaui ekspektasi pasar.
Di dalam negeri, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada Senin meningkat ke level Rp16.431 per dolar AS, naik dari posisi sebelumnya Rp16.458 per dolar AS. ***